Bikin Merinding! Mengungkap Asal Usul Pesugihan Gunung Lawu di Malang, Banyak Kuburan Dibangun untuk Ziarah
--
Tentang sejarah Keraton di Gunung Kawi, Suwardono menyatakan bahwa tidak ada informasi pasti tentang kapan keraton tersebut dibangun. Namun, ia berspekulasi bahwa bangunan tersebut mungkin tidak terkait dengan periode Hindu-Buddha, karena makam-makam di Gunung Kawi memiliki ciri arsitektur Islam.
"Keraton juga seperti itu dulunya yang membangun, saya pun juga kaget, dulu tidak ada seperti itu. Ada makam-makam yang dibangun oleh orang-orang yang mungkin sukses atau untuk alasan lain. Sekarang, banyak yang seperti itu, bukan hanya untuk usaha, tetapi juga untuk politik," tambah Suwardono.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Keffiyeh, Scarf Palestina yang Jadi Simbol Solidaritas dan Perlawanan
Baca juga: Honda Supra X 125 Rilis Tahun 2024, Bagaimana Nasib Beat dan Scoopy?
Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar keraton ini didirikan dalam waktu yang lebih modern. Penting untuk dicatat bahwa Gunung Kawi memiliki dua tempat ziarah dan ibadah yang berbeda, yaitu Keraton Gunung Kawi dan Pesarean Gunung Kawi.
Kedua tempat ini memiliki makam-makam yang berbeda, seperti makam Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Iman Soedjono di Pesarean Gunung Kawi. Tempat-tempat ini terus menarik perhatian para peziarah dan peneliti yang ingin menyelami sejarah dan budaya di sebalik pesugihan dan kepercayaan yang ada di sana.