Sunday 8th of September 2024
×

Kisah Makam di Kampung Apung Kapuk Teko yang Tenggelam, Peziarah Menabur Bunga di Atas Air!

Kisah Makam di Kampung Apung Kapuk Teko yang Tenggelam, Peziarah Menabur Bunga di Atas Air!

--

OTONITY.com - Pemakaman di Kampung Apung Kapuk Teko viral setelah tenggelam. Makam-makam ini cukup banyak dan peziarah yang berkunjung hanya bisa menaburkan bunga diatas air. Berikut ini adalah kisah dari makam yang tenggelam tersebut.

Kampung Apung Kapuk Teko mungkin tidak dikenal oleh sebagian orang, dan kenyataannya, ini bukanlah sebuah tempat wisata rekreasi yang baru. Sebaliknya, kampung ini adalah bukti ketangguhan manusia dalam menghadapi bencana.


Terletak di RT 010 RW 001, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, kampung ini tersembunyi di antara gang-gang kecil, tidak jauh dari Jalan Kapuk Raya.

Ketika pertama kali memasuki gang yang hanya dapat dilalui oleh sepeda motor dan pejalan kaki, gang tersebut tampak seperti gang-gang lainnya.

Baca juga: Wujud Asli Penampakan Tangan Hantu di Luar Angkasa yang Berhasil di Abadikan NASA, Dijamin Bikin Tercengang!

Baca juga: Horor! Kisah Hantu Noni Belanda di Panggung Opera Semarang, Sering Muncul Menari untuk Hibur Penonton

Baca juga: Cantik dan Berprestasi! Potret Nisa Kinderflix, Konten Kreator Edukatif Untuk Anak-Anak yang Ternyata Lulusan Psikologi

Namun, setelah berjalan beberapa puluh meter dari Jalan Raya Kapuk, kita akan tiba di sebuah jembatan panjang yang terbuka dan sempit. Di ujung jembatan tersebut, terlihat permukiman warga yang menyambut. Di kedua sisi jembatan tanpa pembatas tersebut, hanya terlihat air yang membentang.

Rumah-rumah di kampung ini seperti rumah yang melayang di atas danau yang dalam. Dengan lampu-lampu bohlam yang berkilauan di rumah-rumah tersebut, Kampung Apung Kapuk Teko nampak indah saat malam tiba.

Di balik semua ini, kampung Kapuk Teko memiliki misterinya sendiri. Nyatanya, rumah-rumah di kampung ini tidak benar-benar melayang di atas air danau; sebenarnya, rumah-rumah tersebut berdiri di atas bangunan rumah yang telah terendam oleh banjir puluhan tahun lalu.

Rudi Suwandi (52), Ketua RT 010/001, menceritakan bahwa Kampung Kapuk Teko mulai terendam secara bertahap sejak tahun 1996.

Rudi menjelaskan bahwa tinggi air banjir saat ini sudah mencapai atap rumah-rumah. Karena bencana yang penyebabanya belum jelas, warga terus berjuang untuk melindungi tempat tinggal mereka.

Selain permukiman warga, Rudi mengungkapkan bahwa sebagian wilayah Kampung Kapuk Teko juga mencakup pemakaman seluas 1 hektar. Ketika permukiman terendam, pemakaman juga ikut terendam.

Sumber:

UPDATE TERBARU