BAGIAN 1: Dusun Keramat Riak Kisah Legendaris dari Rakyat Bengkulu, Asal Usul Riak Bakau!
--
Diundanglah seluruh penduduk dusun Riak Bakau untuk hadir menyaksikan perjudian yang akan dilaksanakan. Adapun sebagai taruhan dalam perjudian tersebut, apabila ayam orang tua itu kalah, maka jalanya menjadi milik Riak Bakau. Sebaliknya, apabila ayam Riak Bakau yang kalah seluruh harta kekayaan Kerajaan Riak Bakau diserahkan pada orang tua tersebut.
Maka dimulailah pertarungan itu, akan tetapi ayam Riak akau mengalami kekalahan dalam pertarungan ini. Karena Riak Bakau merasa kalah dalam pertarungan itu, maka ia berkata pada ang tua itu katanya. ''Kita akan berperang!"
Orang tua itu menjawab, "Kita tak usah berperang, saya tak akan mengambil harta kekayaanmu, karena perjalanan saya belum selesai.”
Baca juga: Mitos Pesugihan Gunung Lawu di Malang Dibantah Warga, Orang Berdatangan Hanya untuk Ziarah!
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Keffiyeh, Scarf Palestina yang Jadi Simbol Solidaritas dan Perlawanan
Baca juga: Asal-usul Buah Semangka Sebagai Simbol Solidaritas Palestina, Bermula Pada Tahun 1967
Mendengar kata-kata itu, rupanya Riak Bakau belum merasa puas ia selalu berusaha, akan mendapati jala itu. Berbagai cara dilakukannya. la mencari kesempatan apabila orang tua itu sembahyang, lengah. Di suatu saat, ketika orang tua itu melakukan ibadah pada kesempatan itu pula waktu yang baik baginya.
Tidak berpikir panjang lagi, diambilnya keris lalu ditikamnya orang tua itu dari belakang. Maka keluarlah darah berceceran di lantai peseban tempat ia bersembahyang. Orang tua tadi tidak mati. Selesai sembahyang ia mengambil jala dan tongkatnya lalu meninggalkan tempat itu.
Sebelum berangkat ia masih sempat menancab batang lidi kelapa hijau di setiap penjuru halaman paseban tersebut. Rupanya pekerjaan itu dilihat oleh para hulubalang. Sepeninggal orang tua itu, hulubalang dapat mencabut lidi yang ditanam oleh orang tua tadi.
Kisah selanjutnya bersambung....