Sejarah Benteng Kedung Cowek Peninggalan Belanda di Surabaya, Tempat Penyimapanan Senjata Perang!
--
OTONITY.com - Kalian warga Surabaya pasti sudah tidak asing dengan Benteng Kedung Cowek satu ini. Benteng tersebut merupakan peninggalan Belanda yang kini menjadi wisata dan banyak dikujungi. Berikut inin adaalah rangkuman sejarah terkait wisata tersebut.
Di ujung utara Kota Surabaya terdapat sebuah bangunan bersejarah yang berasal dari zaman Hindia Belanda yang dikenal dengan nama Benteng Kedung Cowek. Warga sekitar kerap menyebutnya sebagai tempat penyimpanan peluru pada masa penjajahan.
Namun, Benteng Kedung Cowek belum terlalu populer karena lokasinya yang terletak agak jauh dari pusat Kota Surabaya. Benteng Kedung Cowek terletak di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari gerbang Tol Jembatan Suramadu.
Alamatnya cukup strategis dan dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari Taman Bungkul Kota Surabaya, perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 29 menit.
Baca juga: Surga Tersembunyi Peninggalan Belanda, Wisata di Pringsewu Lampung Jadi Primadona!
Terdapat tiga rute yang dapat digunakan untuk mencapai Benteng Kedung Cowek, yakni melalui Jalan Sidotopo Wetan, Jalan Kapas Krampung, dan Jalan Kedung Cowek.
Sejarah Benteng Kedung Cowek
Menurut informasi dari Surabaya Tourism Information Center, pembangunan Benteng Kedung Cowek dimulai pada tahun 1900 berdasarkan cetak biru yang ditandatangani oleh Kapten Zeni J C Proper pada tanggal 15 Januari 1900.
Benteng Kedung Cowek merupakan yang terbesar di antara serangkaian benteng yang dibangun sepanjang pantai dari Surabaya hingga Gresik. Benteng ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 71.876 m2.
Ketika proses pembangunan benteng sedang berlangsung, Kapten Zeni mengajukan izin cuti karena sakit, dan Letnan Kuyper ditunjuk sebagai penanggung jawab sementara dalam proyek pembangunan Benteng Kedung Cowek.
Pada sekitar tahun 1901, Benteng Kedung Cowek mulai mengambil bentuk yang terlihat. Konstruksi dan desain bangunan Benteng Kedung Cowek terus disesuaikan dan diperkuat seiring dengan kemajuan teknologi pada masa itu.
Sejumlah dana sekitar 5 juta Gulden disiapkan untuk mengakuisisi meriam-meriam yang diharapkan dapat menjaga dan mempertahankan kedamaian Benteng Kedung Cowek dari ancaman asing.
Benteng Kedung Cowek kemudian digunakan sebagai pos pertahanan oleh Belanda serta sebagai tempat penyimpanan peluru dan meriam besar.