Tuesday 17th of September 2024
×

BAGIAN 2: Dusun Keramat Riak Kisah Legendaris Rakyat Bengkulu, Kedatangan Saudagar dari China!

BAGIAN 2: Dusun Keramat Riak Kisah Legendaris Rakyat Bengkulu, Kedatangan Saudagar dari China!

--

"Ada!" Jawab orang tua.

Diambilnya lesung batu lalu ditumbuk-tumbuknya tongkat tadi ke dalam lesung itu. Karena kesaktiannya, maka keluarlah beras dari dalam lesung tadi, makin diambil makin banyak beras yang keluar. Untuk memasak nasi dipotongnya tongkatnya. Mulailah saudagar memerintahkan anak buahnya untuk menanak nasi.


Orang tua itu berkata pada saudagar Cina itu, "Hanya sekedar bantuan yang dapat kuberikan pada kalian."

Sebelum ia berangkat, saudagar mengucapkan terima kasih banyak pada orang tua itu sambil bertanya, "Kami ingin bertanya kepada Bapak, siapakah nama Bapak sebenarnya? Kami merasa berhutang budi pada Bapak."

”Nama saya yang sebenarnya adalah Syekh Abdullatif dan saya akan melanjutkan perjalanan menuju ke Tapak Manila. "Jawab orang tua itu.

Tanya saudagar itu lagi, "Masih jauhkah daratan yang akan kami capai?, hingga kami terlepas dari bahaya kelaparan?"

Baca juga: Asal-usul Buah Semangka Sebagai Simbol Solidaritas Palestina, Bermula Pada Tahun 1967

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Keffiyeh, Scarf Palestina yang Jadi Simbol Solidaritas dan Perlawanan

Baca juga: Motor Baru Honda Cuma 16 Juta? Honda Supra X Matik Resmi Meluncur, Warganet: Malah Mirip Tossa Matik

Lalu, apakah yang dapat kami perbuat sebagai balas jasa kepada Bapak atas pertolongan Bapak itu?

Jawab orang tua itu : "Tanah daratan tidak lama lagi akan kalian temui. Untuk tanda terima kasih kalian terhadapku, nanti apabila kalian menemui tanah daratan, disana ada sebuah pulau, dan di tengah-tengah pulau itu ada sebuah peseban sebagai tempat persidangan.”

”Di sanalah nantinya kalian dapat melihat ada darah yang berceceran di lantai peseban. Adapun darah yang berceceran ialah darahku ketika aku melaksanakan sembahyang, aku dioleh Riak Bakau dari belakang.”

”Akan tetapi Tuhan tetap melindungi umatnya yang tidak bersalah. Tujuan Riak Bakau ingin mendapatkan jala rantai emasku ini. Maka jadikanlah tempat itu sebagai makamku dan berikanlah nama Keramat Riak."

Begitu habis kata-kata yang keluar dari mulut orang tua itu, pada saat itu juga ia menghilang, tak tahu kemana perginya.

Hanya tadinya ia memberitahukan ia akan menuju ke Tapak Manila. Tak lama kemudian datang angin dari arah barat bertiup, berlayarlah kapal saudagar Cina tadi dengan cepatnya. Lama kelamaan kapal itu telah menemui tanah daratan.

Kisah selanjutnya bersambung....

Sumber:

UPDATE TERBARU