Inilah Profil Gus Thuba, Cucu dari Gus Miek Kediri yang Videonya Viral Karena Diduga Sindir Gus Iqdam!
--
OTONITY.com - Siapa yang tidak mengenal sosok Gus Thuba satu ini. Beliau merupakan pendakwah asal Kediri yang juga merupakan cucu dari Gus Miek. Sebelumnya tengah jadi perbincangan terkait video yang tersebar dimana Gus Thuba yang diduga telah menyindir Gus Iqdam.
Viralnya dugaan sindiran Gus Thuba terhadap pengajian Gus Iqdam yang dianggap sebagai pertunjukan dagelan atau bercanda, menjadi sorotan dalam jagad media sosial.
Pernyataan yang tersebar menunjukkan kemungkinan Gus Thuba menyindir metode pengajaran Gus Iqdam yang tengah populer karena gaya humor yang terkandung di dalamnya.
"Ada Ulama seng lagi kondang, seng dateng Gus podo dagelan sedoyo. Nggih digandrungi masyarakat, (ada Ulama' yang lagi disenangi oleh masyarakat karena suka bercanda, red)" ujarnya.
Terdapat juga tanggapan Gus Thuba yang menyatakan bahwa majelis atau pengajian yang bersifat serius mungkin tidak akan mendapat respon yang sama di masyarakat.
"Namun Majelis Quran sepert ini nggih mboten payu. Majelis Dzikir Niku nggih mboten payu" terangnya.
Namun demikian, dalam video yang viral, belum dapat dipastikan apakah Gus Thuba benar-benar menyindir Gus Iqdam.
Profil Gus Thuba
Gus Thuba dikenal sebagai cucu dari Gus Miek yang diyakini memiliki karomah atau kelebihan luar biasa yang sulit dijelaskan secara rasional.
Kisah keistimewaan dan kewalian Gus Miek, seperti yang dilansir dari Tribun Jatim, menjadi legenda di kalangan orang-orang dekatnya atau mereka yang pernah berhubungan langsung dengan beliau.
Berbagai cerita mengenai keunikan sosok Gus Miek tersebar, termasuk pengalaman dari kerabatnya seperti saat menghadiri Semaan Al Quran di kediaman saat Haul Gus Miek atau acara rutin di Sidoarjo dan Surabaya setiap Jumat Wage, serta saat malam Jumat Kliwon di Makam Auliya Tambak Ngadi, Kediri.
Salah satu kisah tentang karomah Gus Miek terjadi pada tahun 80-an saat beliau kembali dari rapat besar NU di Surabaya, mobilnya bersama rombongan kehabisan bensin di tengah malam, jauh dari pemukiman.
Ini sepenggal cerita tentang karomah Gus Miek.
"Jangan ceritakan kejadian ini sampai aku mati (wafat)," kata mbah Kiai Hayat Rois Syuriah PCNU Nganjuk.
Dengan perintahnya, air sungai dimasukkan ke dalam tangki bensin dan mobil bisa melanjutkan perjalanan.
Cerita lain yang mencengangkan adalah saat Gus Miek diantar pulang oleh salah satu jamaahnya dengan sepeda motor setelah menghadiri semaan Mantab di Nganjuk pada tahun 80-an.
"Waduh gimana ini yai?" keluh salah satu anggota rombongan.
Dengan santai Gus Miek berkata "Haa,,, sana cari air di kali (sungai)," perintah Gus Miek kepada seorang pengikutnya.
"Untuk apa?," ujar Kiai Hayat Rois yang tidak paham atas perintah Gus Miek.
"Pokoknya cari saja," ujar Gus Miek.
"Injih yai,,,," cetus Kiai Hayat Rois.