Sunday 24th of November 2024
×

Profil dan Biodata Mesty Ariotedjo, Dokter Spesialis Anak dan Menpora Dito, Lengkap Umur, Pendidikan Hingga Agama

Profil dan Biodata Mesty Ariotedjo, Dokter Spesialis Anak dan Menpora Dito, Lengkap Umur, Pendidikan Hingga Agama

--

OTONITY.com – Kakak Menpora Dito menjadi perbincangan hangat di media sosial. Nah, pada artikel berikut ini adalah informasi mengenai profil dan biodata Mesty Ariotedjo yang tidak boleh kamu lewatkan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini agar tidak ketinggalan informasi pentingnya!

Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo, atau yang lebih dikenal sebagai Mesty Ariotedjo, adalah sosok inspiratif yang namanya semakin dikenal publik. Bukan hanya karena ia adalah kakak kandung dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, tetapi juga karena prestasi dan dedikasinya di bidang kesehatan dan sosial.

Profil Mesty Ariotedjo


Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo atau yang lebih dikenal sebagai Mesty Ariotedjo lahir di Jakarta pada 25 April 1989. Mesty adalah anak dari pasangan Arti Laksmigati Ariotedjo dan Arie Prabowo Ariotedjo, pengusaha yang namanya sudah terkenal di Indonesia.

Baca juga: Link Video Viral Bantul 4 Menit Inisial R Full HD No Sensor, Auto Langsung Jadi Buruan Warganet!

Baca juga: Link Nonton Jangan Salahkan Aku Selingkuh (2024) Full Episode 1-8 Ketika Perselingkuhan Jadi Hal yang Tak Terhindarkan

Mesty memiliki saudara yang bernama Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau lebih dikenal Dito Ariotedjo dan Aryo Prakoso Ariotedjo. Saat ini Mesty berstatus menikah dan sudah dikaruniai dua buah hati.

Pada 2007 - 2012 Mesty mengenyam pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Dokter. Pada 2017 Mesty berkesempatan mendapat Fellowship Award , Healthcare Leadership Program dari Harvard School of Public Health.

Pada 2015 - 2020 Mesty melanjutkan studinya untuk S2 di Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Dokter Spesialis Anak. Tak henti menjadi pembelajar, pada 2021 - 2023 Mesty menyelesaikan gelar masternya di bidang kesehatan publik di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

Sumber:

UPDATE TERBARU