Sunday 24th of November 2024
×

Sejarah Kota Saranjana yang Tercatat Dalam Peta Belanda Tahun 1845, Sudah Punya Gedung Pencakar Langit Sejak Ratusan Tahun Lalu

Sejarah Kota Saranjana yang Tercatat Dalam Peta Belanda Tahun 1845, Sudah Punya Gedung Pencakar Langit Sejak Ratusan Tahun Lalu

--

Sejarah Kota Saranjana yang Tercatat Dalam Peta Tahun 1845

Tetapi siapa sangka ternyata, kita dapat merunut jejak Kota Saranjana hingga ke peta dan kamus zaman Hindia Belanda. Nama "Saranjana" dapat ditemukan dalam sebuah peta berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermassing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedeelte van Borneo" yang dibuat pada tahun 1845 oleh Salomon Muller, seorang naturalis asal Jerman. 

Peta ini dimuat dalam buku "Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel" dan diterbitkan oleh Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen, sebuah lembaga penerbitan peta nusantara di zaman Belanda.


Peta ini merujuk pada wilayah pesisir dan pedalaman Borneo atau Kalimantan dalam Bahasa Indonesia modern.  Yang mana di dalam peta tersebut, Muller mencatat adanya sebuah kawasan yang disebut "Tandjong Sarandjana" yang terletak di selatan Pulau Laut. 

Lokasi ini berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang (Pulau Kijang). Nama "Saranjana" dalam peta ini memunculkan pertanyaan serius tentang apakah kota ini pernah ada atau hanya merupakan penciptaan dalam dunia kartografi pada masa lalu. Tetapi selain itu, belum ada bukti konklusif yang mengungkapkan kebenaran tentang eksistensi Kota Saranjana.

Baca juga: Kisah Makam di Kampung Apung Kapuk Teko yang Tenggelam, Peziarah Menabur Bunga di Atas Air!

Baca juga: Horor! Kisah Hantu Noni Belanda di Panggung Opera Semarang, Sering Muncul Menari untuk Hibur Penonton

Baca juga: Merinding! Kisah Mistis Hantu Sundel Bolong Ternyata Berasal Dari Arwah Wanita Hamil di Luar Nikah yang Meninggal Tak Wajar

Penampakan Penghuni Kota Saranjana yang Bikin Merinding

Lokasi Misterius

Beberapa versi menyebutkan bahwa Kota Saranjana terletak di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Versi kedua mengklaim bahwa kota ini ada di Teluk Tamiang, Pulau Laut. 

Warga Saranjana

Masyarakat setempat mempercayai bahwa penduduk Kota Saranjana hidup dalam kemakmuran.  Mereka memiliki penampilan fisik yang menyerupai manusia, namun lebih besar dan lebih rupawan daripada manusia pada umumnya. Tapi ciri yang membedakan mereka adalah ketiadaan philtrum, yaitu lekukan vertikal di antara bagian bawah hidung dan bibir atas.

Budaya dan Bahasa

Penduduk Saranjana terkenal sangat ramah dan menggunakan bahasa Banjar untuk berkomunikasi. Konon, mereka berasal dari bangsa jin atau manusia yang telah berubah menjadi makhluk gaib. Sistem pemerintahan mereka adalah kerajaan dengan mayoritas penduduk berasal dari bangsa jin Islam.

Bagaimana menarik bukan? Demikianlah informasi mengenai berita yang tengah viral diantara masyarakat tanah air ini. Bagaimana menurutmu? Terimakasih sudah membaca!

Sumber:

UPDATE TERBARU