Asal Usul Batu Menangis di Kalimantan Barat, 11 12 Ceritanya Mirip Malin Kundang Tapi Versi Wanita!
--
Darmi selalu meminta dibelikan pakaian yang bagus, makanan yang enak, dan perhiasan yang berkilauan. Demi memenuhi keinginan anaknya. Ibunya mati-matian membanting tulang. Sebenarnya ibunya sudah berkali-kali mengingatkan Darmi.
Sayangnya, semua nasehat yang diberikan ibunya tidak pernah didengarkan. Semakin hari Darmi bukannya semakin sadar, tetapi justru semakin menjadi.
Setiap hari yang dilakukan Darmi hanya bersolek dan memanjakan diri. Ia sama sekali tidak pernah membantu ibunya bekerja. Jangankan membantu ibunya bekerja di ladang. Pekerjaan rumah seperti menyapu halaman dan menyapu rumah pun tidak pernah dilakukannya.
Baca juga: Mengejutkan! Inilah 11 Daerah Tertinggal di Indonesia Tahun 2023-2024, Bakalan Gak Percaya...
Singkatnya Darmi bertemu dengan pria, awalnya Mak Dasah masih bisa menahan diri. Ia mencoba memperingatkan anaknya kalau dia adalah ibunya. Namun tak berapa lama kemudian mereka berjalan dan bertemu lagi dengan seorang pernuda tampan. Jelita menyebut Mak Dasah sebagai pembantunya. Sesungguhnya ia malu mengakui Mak Dasah sebagai ibunya. Kini sang ibu tak bisa bersabar lagi.
Mak Dasah sudah sangat sakit hati atas penghinaan anaknya itu. “Jelita anakku, kau sungguh kelewat batas, kau durhaka berkali-kali menyebut ibumu sebagai budakmu. Padahal aku yang merawat dan membesarkanmu sejak kecil. Teganya kau berbuat seperti itu?” ujar Mak Dasah dengan berurai air mata.
“Emak…! Kenapa Emak marah. Percayalah ini hanya sekedar pura-pura. Sandiwara ini akan selesai nanti setelah pulang dari pasar membeli baju yang baru dan indah. Jika bertemu dengan pemuda tampan maka aku akan mengakui Emak sebagai ibuku,” ucap Jelita berusaha meyakinkan ibunya.