Sunday 8th of September 2024
×

Pesan Moral Dari Cerita Legenda Batu Menangis di Kalimantan Barat, Gadis Cantik Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

Pesan Moral Dari Cerita Legenda Batu Menangis di Kalimantan Barat, Gadis Cantik Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

--

Seorang pemuda kemudian mendekati si gadis dan bertanya kepadanya “Hai gadis cantik, apakah yang berjalan di belakang itu ibumu?” Namun si gadis menjawab, “Bukan, dia bukan ibuku. Dia adalah pembantuku,” jawab si gadis.

Setiap kali ada orang yang bertanya tentang si ibu, si gadis selalu menjawab bahwa si ibu adalah pembantunya. Bahkan beberapa kali ia menyebut si ibu adalah budak.


Awalnya, si ibu berusaha menahan diri dan bersabar mendengar setiap jawaban yang keluar dari mulut putrinya yang durhaka itu. Namun, setelah berulang kali ditanya orang dan mendengar jawaban yang sama, si ibu akhirnya berdoa.

Baca juga: Kisah Legenda Suta dan Putri Adipati Kutaliman, Romeo dan Julietnya Indonesia yang Jadi Asal Usul Baturaden di Purwekerto

Baca juga: Legenda Terciptanya Cianjur, Cerita Rakyat Jawa Barat yang Berikan Amanat Untuk Menghindarkan Diri Dari Sikap Kikir dan Egois

Baca juga: Fakta Lokasi Wisata Kebun Raya Baturaden di Purwekerto, Tempat Wisata Paling Favorit di Jawa Tengah!

“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan semua hinaan dari putri hamba. Begitu teganya puteri kandung hamba memperlakukan hamba sedemikian rupa. Ya, Tuhan hukumlah anak durhaka ini. Tolong, hukumlah dia!”

Atas kuasa Tuhan, gadis durhaka tersebut perlahan–lahan berubah menjadi batu mulai dari kaki sampai ke badan. Ketika perubahan sudah mencapai setengah badan, ia meminta ampun kepada ibunya.

Cerita rakyat Batu Menangis memberikan pesan bahwa seorang anak tidak boleh durhaka kepada orangtuanya karena jika seorang anak sampai durhaka terhadap orangtua, utamanya ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkan, maka malapetaka pada masa yang akan datang akan dirasakan dengan sangat pedih.

Sumber:

UPDATE TERBARU