Profil Andi Irawan Direktur Klinik Bayi Prematur yang Meninggal Usai Dijadikan Konten Foto Promosi Tanpa Izin, Malpraktik?
--
OTONITY.com – Kasus mengenai bayi di Tasikmalaya yang tewas lantaran digunakan sebagai konten tanpa izin ini memang meresahkan masyarakat hingga membuat banyak orang mengulik siapakah sang pemilik klinik ini. Berikut kami sampaikan informasi mengenai Andi Irawan, Direktur Klinik di Tasikmalaya tersebut.
Melalui akun Instagram @nadiaanastasyasilvera pada Sabtu, (11/11/2023) belakangan ini tengah ramai dibahas dimana kasus mengenai seorang ibu yang kehilangan bayinya yang baru lahir. Bayi prematur dengan berat 1,5 kg ini meninggal dunia di sebuah klinik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bayi tersebut meninggal setelah dibuat konten newborn photography oleh pihak klinik. Pemilik akun yang memposting kabar duka tersebut adalah kakak dari ayah kandung bayi yang meninggal.
Baca juga: Daftar Akun Penyebar Video Museum Viral di Twitter Paling Hot dan Terupdate!
Baca juga: Kumpulan Akun Twitter Penyebar Video Viral Masih Aktif 2023, Aksesnya Mudah Tanpa Sensor!
Bayi prematur itu diduga tidak rawat sesuai prosedur, justru diselimuti dengan kain tebal yang seharusnya bayi dalam keadaan telanjang di inkubator. Hal inilah yang mendasari pihak keluarga adanya dugaan malpraktik yang dilakukan oleh pihak klinik tersebut.
Melalui postingan akun @nadiaanastasyasilvera yang berisikan surat aduan dari suami korban, Erlangga Surya Pamungkas dan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Yang mana dalam surat itu Erlangga Surya Pamungkas membeberkan kronologi meninggalnya anak pertamanya itu hingga sebut pelayanan buruk klinik. Senin, 13 November 2023 sekitar pukul 16.00 WIB, sang istri Nisa Armila, datang ke Klinik Alifa di Bantarsari Kecamatan, Bungursari, Tasikmalaya.
Disebutkan bahwa istrinya sudah tidak kuat dan merasakan kontraksi hebat. Diketahui usia kehamilan tepat 36 minggu atau 9 bulan. Kemudian pada sore hari, sang istri berangkat dengan kakaknya, Nadia ke klinik Alifa.
