Salah Satu Desa di Gresik ini Mendadak Punya Banyak Milyader Baru, Bikin Seluruh Warga Gresik Ikutan Makmur
--
Pasalnya, laba bersih dan pendapatan BUMDes sudah mencapai Rp11 miliar dengan laba Rp4,5 miliar. Tak hanya pencanangan desa miliuner, Desa Sekapuk juga bisa mendanai anak-anak kurang mampu. Bisa untuk membiayai kuliah anak tahfidz, renovasi rumah, hingga mengatasi permukiman kumuh.
Desa Sekapuk mampu mengatasi kemiskinan, pengangguran dan mengatasi banjir. Keberhasilan tersebut mengantarkan Desa Sekapuk meraih berbagai penghargaan bergengsi. Diantaranya adalah Penghargaan Desa Bebas Korupsi sebagai Desa Cemerlang nomor satu di Indonesia tahun 2020.
Baca juga: Legenda Asal-Usul Nama Kabupaten Karawang yang Ternyata Sudah Jadi Daerah Sibuk Sejak Dulu
Baca juga: Sungguh Miris! 5 Kabupaten Ini Jadi Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Kenapa Ya?
Baca juga: Rencana Pemekaran Provinsi Jambi, Draft Usulan Sudah Masuk! Apakah Daerahmu Termasuk?
Pada tahun 2020, Desa Sekapuk, yang terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, secara resmi mengumumkan diri sebagai desa miliarder. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.
Abdul menjelaskan bahwa deklarasi ini memiliki beberapa konsekuensi, termasuk pemberian mobil operasional bagi semua lembaga di desa tersebut.
Setelah pengumuman tersebut, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sekapuk diberikan mobil Nissan sebagai kendaraan operasional. Demikian pula dengan BUMDes yang mendapatkan kendaraan Xpander.
Sementara itu, tempat wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih (KPI) mendapat kendaraan dobel cabin. Para perangkat desa diberikan mobil Alphard. Di samping itu, sepeda listrik juga dibagikan, dan beasiswa diberikan kepada anak-anak yatim dan piatu.
Menurut Abdul, kepemilikan kendaraan operasional ini adalah bukti bahwa desa miliarder ini telah mencapai kemandiriannya dengan memiliki nilai tambah.
Sebelumnya, desa ini merupakan wilayah miskin yang hanya memiliki bekas tambang batu kapur. Namun, sejak kepala desa Abdul terpilih pada akhir tahun 2017, desa ini telah mengalami transformasi luar biasa. Abdul berhasil mengubah tanah kelahirannya yang awalnya kumuh menjadi destinasi wisata yang dikenal dengan nama Selo Tirto Giri (Setigi).