Unsur Intrinsik Novel Kemelut di Majapahit: (Tema, Tokoh, Setting, Amanat) Sebuah Narasi Perebutan Kekuasaan dan Intrik Politik
--
2. Persaingan dan Kecemburuan di Istana:
Kehidupan istana Majapahit digambarkan penuh dengan persaingan dan kecemburuan, terutama di kalangan para selir dan pangeran. Perebutan kasih sayang raja dan hak atas tahta menjadi sumber konflik yang tak henti-hentinya.
3. Ketidakadilan Sosial dan Pemberontakan Rakyat:
Ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi menjadi akar dari pemberontakan rakyat. Rakyat jelata yang tertekan di bawah sistem feodal memberontak melawan elit penguasa, memicu kekacauan dan melemahkan stabilitas kerajaan.
4. Pengaruh Agama dan Budaya:
Perbedaan keyakinan dan budaya antar kelompok masyarakat turut memicu ketegangan. Konflik antara agama Hindu dan Buddha, serta adat istiadat yang berbeda, menjadi celah bagi perpecahan dan perebutan pengaruh.
5. Faktor Eksternal:
Selain faktor internal, Majapahit juga menghadapi ancaman eksternal dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Perang dan perebutan wilayah menjadi faktor tambahan yang memperparah kemelut di kerajaan ini.
Novel "Kemelut di Majapahit" menghadirkan analisis mendalam tentang unsur intrinsik yang memicu kejatuhan kerajaan Majapahit. Perebutan kekuasaan, intrik politik, ketidakadilan sosial, dan faktor eksternal menjadi benang merah yang mengantarkan kerajaan menuju kehancuran. Pemahaman mendalam tentang unsur-unsur intrinsik ini dapat membantu kita memahami kompleksitas sejarah dan menarik pelajaran berharga tentang pentingnya stabilitas dan persatuan dalam sebuah bangsa.
