Profil dan Biodata Bryan Sukidi, Remaja Indonesia yang Meraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di Amerika Serikat
--
Sosoknya sendiri dikenal sudah banyak berkontribusi bagi komunitas sekolah, termasuk mengorganisir acara-acara seperti CultureFest dan kegiatan besar yang melibatkan 800 orang.
Tak hanya itu, Bryan juga aktif membimbing siswa internasional dan siswa kulit berwarna melalui program orientasi sekolah. Melalui pidato kelulusannya, Bryan menceritakan perjalanannya mengenal orang tua dan teman-temannya lebih dalam. Ia menyampaikan tentang pentingnya bertanya dengan baik untuk benar-benar mengenal seseorang.
Baca juga: Baca Manhwa The Bully in Charge Chapter 103 Bahasa Indonesi, Luka Dikit Ga Ngaruh Boss!
Termotivasi Oleh Hal yang Paling Ditakuti
Dalam kesempata ini Bryan menceritakan meski pemalu dan introvert, iaberusaha keras untuk bergaul dengan teman-teman barunya di Milton. Ia mengingat saat-saat harus makan sendirian di asrama karena belum punya teman. Namun, usahanya untuk membuat orang tertawa dan tersenyum akhirnya membuahkan hasil.
Di tahun keduanya, Bryan mencoba pendekatan baru dengan mengajukan pertanyaan mendalam kepada teman-teman sekelasnya. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang paling Anda takuti dalam hidup?" membuka percakapan yang berarti dan mendalam.
"Untuk pertama kalinya dalam karier sekolahku, aku merasakan kehangatan dan kegembiraan saat mengenal teman-teman sekelasku bukan hanya sebagai teman sekelas, tapi sebagai manusia dengan cerita, ketakutan, dan impian mereka sendiri," ungkap Bryan.
Dalam kesempatan itu, ia mendorong teman-teman angkatannya untuk mengajukan pertanyaan dan mendengarkan cerita orang lain, karena baginya, itulah cara terbaik untuk benar-benar mengenal seseorang.
Bryan Terdorong Mengejar Karier di Bidang Penelitian Keselamatan Teknis AI
Bryan terdorong untuk mengejar karier di bidang penelitian keselamatan teknis karena kekhawatirannya terhadap bahaya kecerdasan buatan.