Asal Usul Sejarah Pulau Kucing 'Dea-dea' di Polewali Mandar, Kumpulan Kucing Hidup dan Berkembang Tanpa Bantuan Manusia!
--
OTONITY.com - Pulau Dea-dea menjadi salah satu tempat wisata bagi para pecinta kucing. Wisata di pulau ini konon katanya memiliki sejarah yang cukup kelam dan memprihantinkan. Kalian para pecinta kucing yang ingin berkunjung kesini, yuk simak lengkapnya.
Bagi penyuka kucing, Pulau Tashirojima di Jepang mungkin sudah dikenal sebagai sebuah pulau yang penuh dengan ratusan kucing yang bisa diajak bermain. Tetapi Anda tidak perlu pergi sejauh Jepang untuk menemukan pulau yang dihuni oleh kucing.
Baca juga: Sejarah Asal Usul Kota Prabumulih, Ternyata Maknanya Ini! Banyak yang Masih Belum Tahu
Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya Nama Kabupaten Kendal di Jawa Tengah, Begini Lengkapnya!
Salah satu contohnya adalah Pulau Dea-Dea, yang terletak di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kalian dapat mencapai pulau yang tidak berpenghuni ini dengan menyeberang selama sekitar 15 menit dari dermaga Penyeberangan Belang-belang di Desa Tonyamang, Polewali Mandar. Namun, wisatawan yang mengunjungi pulau ini hanya dapat melihat kucing-kucing dari kejauhan.
Asal-usul Pulau Dea-Dea
Konon, awalnya pulau ini mulai dihuni oleh beberapa ekor kucing yang sengaja ditinggalkan oleh warga. Namun, seiring berjalannya waktu, kucing-kucing ini berhasil bertahan hidup dan bahkan berkembang biak secara alamiah.
Akibatnya, populasi kucing di pulau ini terus bertambah. Kucing-kucing yang ada di sini mampu bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik tanpa perlu campur tangan manusia.
Karena hidup dalam lingkungan alami, kucing-kucing di Pulau Dea-Dea bersifat liar dan cenderung menghindari manusia.