Terkait Perseteruan, Gus Iqdam Beri Klarifikasi Minta Maaf pada Ponpes Lamongan dan Pastikan Tak Beri Jadwal!
--
"Saya mohon maaf kepada para jemaah, keluarga pondok pesantren yang bersangkutan, kepada bapak pengasuh saya mohon maaf semoga kejadiaan ini membawa hikmah yang sangat luar biasa, saya mohon maaf," ungkapnya.
Selain Gus Iqdam, Ilham Jebor juga diminta secara tegas untuk meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
"Saya juga mohon maaf kepada Bu Nyai, dan Pak Kiai yang kiranya saya menyakiti hati panjenangan. Saya mohon maaf yang sebesar- besarnya," ujar Ilham.
"Mungkin ini bisa membuat pelajaran bagi yang lain, saya minta tolong jika belum ada deal- dealan jadwal jangan terburu-buru bikin pamflet atau video. Mengingat jemaah ST luar biasa seperti itu. Bukan berarti luar bisa jemaah saya banyak, itu umat Rosululloh," sebut Gus Iqdam mencoba kembali mengingatkan.
"Pokoknya kalau saya sehat ya saya datang, gitu saja. Saya kasihan sama teman-teman jemaah, makanya kadang saat sakit kalau sudah terjadwal saya usahakan datang meski di tangan masih ada jarum infusnya," ungkapnya.
Gus Iqdam menekankan bahwa persoalan roti dan bacaan Al-Fatihah sebaiknya tidak diperpanjang. Ia menyatakan,
"Masalah roti sudah tidak perlu diperpanjang, begitu juga dengan bacaan Al-Fatihah, tidak perlu diperdebatkan jika kondisi saya baik seperti saat ini."
Gus Iqdam juga memberikan penjelasan terkait suara ibu-ibu yang muncul selama klarifikasi yang dilakukan oleh pihak Pondok Pesantren Miftahul Qulub Lamongan.
Ilham Jebor menambahkan bahwa pihak mereka sudah memberikan keterangan pada tanggal 15 Oktober 2023 dan 24 Oktober 2023 bahwa tidak ada jadwal pengajian di Lamongan.
"Kita ulangi pada tanggal 24 Oktober 2023 pemberitahuan kedua, dan tanggal 15 Oktober juga sudah diberitahukan pada hari pertama datang bahwa untuk tanggal yang diminta sudah ada jadwal tiga pengajian dalam satu hari, malamnya di Ngawi, siangnya di Kandat, dan malamnya lagi di Ponggok," ujar Ilham yang diteruskan Gus Iqdam.