Inilah Alasan Guru SMKN 1 Woha Kabupaten Bima Pilih Jalur Damai Setelah Dipukul Oleh Muridnya Sendiri : Istri Mau Lahiran
--
Kejadian bermula saat Sofyan mendapati H sedang bersama sejumlah teman-temannya sedang merokok di dalam kelas. Melihat kejadian yang melanggar tata tertib sekolah itu, Sofyan berinisiatif untuk menegur dan memperingatkan H dan teman-temannya.
Namun H dan teman-temannya tidak terima dengan teguran tersebut sehingga berujung pemukulan terhadap guru lulusan Fakultas Teknik Unram tersebut.
Akibatnya, pihak SMKN 1 Woha melaporkan kasus pemukulan itu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Woha, Kab. Bima. H beserta orang tuanya pun dipertemukan dengan Sofyan di kantor Polsek Woha, di Jl. Buya Hamka no. 10 Rabakodo.
Meski begitu, Sofyan ternyata enggan memperkarakan kasus penganiayaan ini ke jalur hukum. Ia memilih untuk berdamai dan memaafkan MH. Hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Khusus SMA/SMK/SLB Kabupaten Bima, M. Rifial Akbar.
Menurutnya, sudah cukup bagi HM, siswa kelas 11 tersebut dikeluarkan dari sekolah dan mendapatkan hukuman menginap di Kantor Polsek Waho. Meskipun sebenarnya, banyak dukungan, utamanya para guru di sekolah tersebut agar korban melaporkannya ke pihak kepolisian.
Baginya, jika hal tersebut dilakukannya justru akan menambah pikiran. Sebab dirinya saat ini sedang fokus persiapan untuk istrinya yang hendak melahirkan.