Menguak Kasus Tragedi Hanyutnya 5 Korban Pantai Ngliyep 1992, Benarkah Ada Sekte Pemuja Setan?
--
Baca juga: Video Julia Tokyo yang Asli Full Durasi Viral di Twitter, Tanpa Sensor Kini Jadi Buruan Warganet!
Tiga tahun lalu, Lionel sempat menjadi buronan polisi Inggris atas dugaan pelanggaran di negara tersebut. Kepolisian Inggris menyatakan bahwa Lionel telah melakukan beberapa kesalahan. Dia dianggap bertanggung jawab atas hilangnya lima anggota katedral dari pantai Ngliyep.
Beberapa kesalahan yang disorot:
1. Kurangnya pengawasan dan keamanan
Lionel dituduh lalai dalam memberikan pengawasan dan keamanan yang memadai selama sesi latihan di pantai yang dikenal berbahaya. Meskipun ada peringatan tentang bahaya ombak besar, latihan tetap dilanjutkan tanpa keamanan yang memadai.
2. Kegagalan untuk mematuhi rambu-rambu bahaya
Meskipun ada tanda peringatan di pantai Ngliyep, kelompok Kateda tetap melanjutkan latihan di laut. Lionel bertanggung jawab atas keputusan ini karena dia tidak menghentikan latihan meskipun kondisi berbahaya.
3. Pelatihan yang tidak memadai
Lionel juga dikritik karena gagal memberikan pelatihan yang cukup untuk menghadapi situasi darurat seperti ombak besar di laut. Dia mengatakan bahwa latihan tersebut telah dilakukan dengan mengutamakan keselamatan dan dia telah memberikan instruksi yang jelas kepada para anggota.
Lionel juga mengatakan bahwa kondisi cuaca pada saat itu terlihat aman dan tidak ada indikasi akan adanya ombak besar secara tiba-tiba. Dalam pernyataannya, Lionel menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan.
Dia menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan kecelakaan yang tidak terduga dan bukan akibat dari kelalaian atau kesalahan yang disengaja. Tragedi ini telah memicu reaksi keras dari publik dan pihak berwenang.
Banyak yang menyerukan tindakan pencegahan yang lebih ketat di pantai-pantai berbahaya di Jawa Timur. Pemerintah setempat berencana untuk memperketat peraturan keamanan pantai.