Menguak Kasus Tragedi Hanyutnya 5 Korban Pantai Ngliyep 1992, Benarkah Ada Sekte Pemuja Setan?
--
OTONITY.com - Kronologi Hanyutnya 5 Korban di Pantai Ngliyep 1992 yang kini tengah viral setelah Lea Tikoalu ungkap mengenai tragedi Hanyut di Pantai Ngliyep 1992 akan kami rangkumkan dibawah ini. Langsung saja, simak selengkapnya berikut.
Pantai Ngliyep di Malang, Jawa Timur, kembali menjadi tempat terjadinya tragedi memilukan. Pada hari Minggu dua minggu yang lalu, lima orang anggota perguruan bela diri Kateda Breathing Martial Arts Enesty Sport Foundation (YES) hilang ditelan ombak ketika sedang berlatih di laut lepas pantai selatan.
Insiden hanyutnya lima orang ini membuka kembali kisah tragis yang melibatkan kateda milik Lionel Henry Nasution. Ia adalah seorang guru bela diri yang pernah terlibat dalam penangkapan oleh polisi Inggris tiga tahun sebelumnya.
Baca juga: Link Telegram Video Zalva Tanpa Sensor Viral di Media Sosial, Tampilkan Adegan Buka-bukaan!
Kasus Tragedi Hanyutnya 5 Korban Pantai Ngliyep 1992
Hari Minggu dua minggu yang lalu, kelompok Kateda yang terdiri dari para anggota YES mengadakan latihan rutin di pantai Ngliyep. Meskipun pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar, mereka tetap melanjutkan latihan di laut.
Saat latihan berlangsung, ombak besar tiba-tiba datang dan menghanyutkan lima orang anggota ke tengah laut. Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tim SAR dan nelayan setempat tidak mampu menyelamatkan nyawa mereka.
Kelima orang asal Kateda tersebut dinyatakan hilang dan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa beberapa jam setelah kejadian.
Siapakah Lionel Henry Nasution?
Lionel Henry Nasution dikenal sebagai guru bela diri Kateda dan pendiri Enesty Sport Foundation. Kharisma dan keahlian bela dirinya membuatnya dihormati banyak orang.
Namun, di balik ketenaran dan keahliannya, Lionel juga pernah menjadi buronan polisi Inggris karena melanggar hukum di negara tersebut. Meskipun demikian, kontribusinya terhadap dunia seni bela diri dihormati oleh banyak orang.
Lionel Henry Nasution meninggal dunia pada pukul 15.00 WIB, meninggalkan warisan yang luar biasa di bidang seni bela diri Kateda. Namun, tragedi Pantai Ngliyep pada tahun 1992 masih membayangi hidupnya.
