Siap Jadi Ibu Kota Provinsi Jawa Utara, Inilah Pesona Kudus yang Dikenal Wilayah Pengembangan Islam!
--
OTONITY.com - Rencana pemekaran wilayah Jawa Tengah menjadi Jawa Utara tampaknya bukan hanya wacana belaka. Beberapa nama ibukota sudah diusulkan, salah satunya adalah Kudus. Berikut ini adalah pesona wilayah Kudus yang siap sokong Jetara.
Kudus juga memiliki daya tarik pariwisata, termasuk keindahan alam, budaya, dan tradisi unik. Sebelum Islam tiba, Kudus merupakan pusat agama Hindu dan Buddha.
Pada masa pertengahan, Kudus juga dikenal sebagai pusat perkembangan agama Islam, yang tercermin dalam keberadaan tiga makam wali atau sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.
Baca juga: Mengenal Potensi Kabupaten Rembang, Siap Bergabung dalam Pemekaran Jatara dengan Wilayah Lainnya!
Baca juga: Usulkan Pemekaran Kabupaten Brebes Selatan, Inilah 6 Kecamatan yang Siap Menunjang Wilayah DOB!
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kudus yang kurang diketahui:
1. Gerbang Kota Termegah di Asia Tenggara
Salah satu ciri khas Kudus adalah Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK), sebuah struktur megah yang menjadi ikon kota ini. Gerbang ini mencerminkan budaya kretek yang berperan penting dalam sejarah Kudus dan memiliki makna filosofis yang dalam.
2. Produsen Pemain Bulutangkis
Kudus terkenal sebagai produsen pemain bulutangkis nasional yang sukses. Sejarah ini dimulai dari minat pekerja pabrik rokok Djarum dalam olahraga bulutangkis pada tahun 1969, yang kemudian mengarah pada pembentukan Perkumpulan Bulutangkis Djarum pada tahun 1974. Banyak atlet terkemuka seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma berasal dari sini.
3. Kota Santri yang Sejati
Kudus bukan hanya mengklaim menjadi kota santri, tetapi juga menjadi salah satu pusat dakwah Islam di Jawa. Terdapat banyak pondok pesantren di Kudus yang tersebar di berbagai kecamatan, menghasilkan para ahli Quran dan pengikut yang tekun dalam ajaran Islam.
4. Menara Masjid Ikon Kota
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus adalah salah satu ikon peninggalan sejarah Islam yang terkenal. Masjid ini memiliki arsitektur yang mencerminkan akulturasi budaya Islam, Hindu, dan Buddha, menunjukkan sikap toleransi yang telah ada sejak dahulu di Kudus.
5. Prinsip Gusjigang
Prinsip Gusjigang, yang menggabungkan nilai-nilai kebaikan, pengetahuan agama, dan keterampilan berdagang, adalah filosofi yang diajarkan oleh Sunan Kudus kepada masyarakatnya. Prinsip ini menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong perekonomian kota.
6. Kuliner Khas Kudus
Kudus terkenal dengan Soto Kudus, yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan utamanya. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap pemeluk agama Hindu yang saat itu masih banyak di wilayah ini. Selain itu, Garang Asem juga menjadi hidangan khas yang terkenal dan digemari oleh banyak orang.
Sejarah, budaya, dan potensi ekonomi yang kuat menjadikan Kudus sebagai salah satu kota yang unik dan berharga di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Kudus dapat terus berkembang menjadi destinasi yang lebih menarik dalam beberapa dekade mendatang.