Asal Usul Sejarah Suku Nias, Mulai Legenda Masyarakat Hingga Penelitian Masa Lampau!
--
OTONITY.com - Suku Nias dikenal dengan kekentalan akan budayanya. Selain itu, didaerah Nias sendiri juga banyak sekali keindahan alam yang begitu mempesona untuk dikunjungi. Lantas, bgaimana dengan sejarah juga asal usul suku Nias?
Nias merupakan sebutan untuk pulau, kepulauan, sekaligus kelompok etnik yang mendiaminya. Pulau Nias berada di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara.
Penduduk asli Nias atau yang disebut Suku Nias merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki keragaman budaya. Masyarakat suku Nias hidup dalam budaya megalitik yang dibuktikan dengan banyaknya batu-batu besar di wilayah pedalaman Pulau Nias.
Asal-usul Suku Nias
Mengenal tentang asal-usul Suku Nias, pastinya akan ada beberapa versi yang berkembang di masyarakat sana. Secara mitologi, Suku Nias ini berasal dari leluhur Nias yang banyak didasarkan pada cerita lisan Nias atau yang disebut dengan hoho.
Hoho sendiri merupakan cerita lisan yang berkembang di masyarakat Nias yang telah diwariskan secara turun-temurun sehingga menyerupai mitos.
Terdapat versi hoho yang berkembang menyebutkan jika manusia pertama yang tinggal di Nias tersebut adalah sowanua atau ono mbela. Ono mbela ini adalah keturunan penguasa kayangan yang bernama Ibu Sirici, yang jumlah anaknya ada enam orang.
Baca juga: Asal Usul Sejarah Nama Jatinangor, Ternyata Diambil dari Masa Penjajahan Belanda!
Baca juga: Sejarah Asal Usul Kota Prabumulih, Ternyata Maknanya Ini! Banyak yang Masih Belum Tahu
Pada suatu hari, Ibu Sirici telah menyuruh anak-anaknya untuk turun ke bumi dengan menggunakan liana lagara, atau sejenis tumbuhan merambat. Pada saat proses turun itu, enam anak Ibu Sirici ini kemudian terbelah jadi dua.
Sebagian memilih tetap di atas pohon, namun sebagian lain jatuh ke bumi karena liana lagara yang begitu rapuh.
Nah, keturunan Ibu Sirici yang tetap di atas pohon ini mereka disebut sebagai Ono mbela atau manusia pohon, yang dicirikan berkulit putih dan juga berparas cantik. Sedangkan pada mereka yang jatuh ke bumi memilih untuk tinggal di gua-gua.
Kemudian mereka tidak disebut Ono mbela, namun disebut Nadaoya atau sebagai manusia gua. Jika Ono mbela bercirikan cantik dan putih, maka lain dengan Nadaoya yang disebut memiliki kepala dan tubuh yang lebih besar, dengan warna kulit lebih gelap.