Wednesday 27th of November 2024
×

Profil Dr. Prathita Amanda Aryani Diduga Pelaku Bully PPDS UNDIP, Dikaitkan Kasus Bunuh Diri Dr. Aulia Risma Lestari

Profil Dr. Prathita Amanda Aryani Diduga Pelaku Bully PPDS UNDIP, Dikaitkan Kasus Bunuh Diri Dr. Aulia Risma Lestari

--

Dalam chat group whatsapp tersebut terlihat bahwa Dr. Prathita Amanda Aryani menghukum juniornya yang membuat kesalahan dengan hukuman yang tidak masuk akal seperti makan nasi padang 5 bungkus sekaligus. 

"Nasi padang 1 utuh. Lauk: sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah lima bungkus per orang. Share video kalian lagi makan itu lima bungkus per orang di sini jam 14.00 WIB. Mengerti?" bunyi isi pesan dari pengguna WhatsApp dengan nama dr Prathita Amanda Aryani yang beredar di platform X, dikutip Sabtu (16/8/2024),


Mengatai junior dengan sebutan "sampah" hingga menyuruh junior untuk push up jika kerja mereka tidak cepat.

Baca juga: Sinopsis Film Vivamax Backrider (2024) Sub Indo 4K HD Movies, Kisah Terapis Pijat Pribadi yang Tebar Pesona

Baca juga: Link Streaming Film Backrider (2024) Blurray Sub Indo Full Movie, Fantasi Terapis dan Pelanggan yang Penuh Gairah

"Sampah kalian. Kerja enggak becus. Your competence are not even half of usFor fuck sake, idiot," tulisnya.

Kasus ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak yang mengungkapkan kemarahan dan kesedihan atas tindakan yang diduga dilakukan oleh Dr. Prathita. Tagar seperti #JusticeForAulia dan #StopBullying telah menjadi trending di berbagai platform media sosial, dengan banyak pengguna yang menuntut agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying.

Baca juga: Nidza Afham Siapa ? Penyanyi Malaysia yang Ditemukan Meninggal Dunia Mengapung di Sungai Klang Setelah 2 Hari Hilang

Penyelidikan terkait kasus ini masih terus berjalan. Jika terbukti bahwa Dr. Prathita Amanda Aryani memang terlibat dalam tindakan bullying yang menyebabkan bunuh diri Dr. Aulia, ia dapat menghadapi sanksi hukum yang serius, termasuk pemecatan dari posisinya sebagai dosen di Undip. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bebas dari intimidasi, terutama di lingkungan akademis dan profesional.

Sumber:

UPDATE TERBARU